Rabu, 04 Mei 2016

makalah praktikum fermentasi yoghurt dari kacang kedelai

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Produk makanan dan minuman hasil fermentasi dari berbagai bahan telah lama dibuat dan dikenal manusia. Salah satu produk fermentasi adalah yoghurt. Yoghurt merupakan minuman fermentasi dari susu sapi murni. Mengkonsumsi yoghurt secara teratur akan merangsang pertumbuhan umumnya diproduksi dari susu sapi, susu kedelai sebagai sumber protein nabati dapat menjadi alternatif untuk pembuatan yoghurt, untuk itu perlu dilakukan kombinasi penggunaan susu sapi dengan susu kedelai sehingga dapat diketahui pengaruh kombinasi kedua jenis susu tersebut pada yoghurt yang terbentuk.
Probiotik adalah suplemen dalam makanan yang mengandung bakteri yang sangat menguntungkan. Beberapa probiotik terdapat secara alami, contohnya seperti Lactobacillus dalam yogurt. Probiotik umumnya diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa probiotik akan membentuk koloni sementara yang dapat membantu aktivitas tubuh dengan fungsi yang sama dengan mikroflora alami dalam saluran pencernaan. Mikroflora usus tidak hanya akan membantu kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh, tapi juga dapat mencegah konstipasi, mengurangi insomnia, dan diduga memiliki pengaruh menguntungkan untuk keadaan stres ketika sakit. Perbaikan fungsi pencernaan tersebut dapat juga membantu mengurangi risiko kanker kolon. Selain itu, beberapa strain dari Lactobacillus acidophilus diketahui dapat mengurangi kolesterol dan memperbaiki rasio LDL dan HDL dalam tubuh (Anonymous 9, 2007).
Meskipun penggunaan formula probiotik dapat meningkatkan aktivitas mikroflora dalam usus, namun akan lebih efektif jika dibantu juga dengan prebiotik seperti inulin, oat, dan gandum. Hal itu akan menyebabkan mekanismenya menjadi lebih baik karena tanpa sumber makanan yang tepat dalam pencernaan, maka mikroorganisme probiotik akan mati (Anonymous 9, 2007).

Beberapa jenis probiotik yang sering digunakan yaitu Bifidobacterium bifidus, Bifidobacterium brevis, Bifidobacterium infantis, Bifidobacterium longum, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus rhamnosus, dan Streptococcus thermophilus. Bentuk umum untuk probiotik adalah produk dairy (susu) dan makanan yang difortifikasi dengan probiotik (seperti yogurt).(Anonymous 9, 2007).
Pembuatan yoghurt secara komersial banyak dilakukan dengan menggunakan dua jenis starter bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, isolat bakteri bakteri asam laktat yang lain seperti Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum dapat juga digunakan sebagai starter dalam produksi yoghurt sehingga perlu diketahui pengaruh pemanfaatan kedua jenis bakteri ini pada pembuatan yoghurt.  

1.2 Tujuan praktikum
      1. untuk mengetahui cara /proses pembuatan yoghurt dari bahan kacang kedelai.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Sejarah Fermentasi Susu
Manusia telah mengenal dan mengakrabi yogurt selama kurang lebih 4000 tahun. Di daerah Timur Tengah, yogurt menjadi salah satu makanan pokok sehari-hari, dibuat secara tradisional di rumah-rumah, dan dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Penduduk di belahan dunia tersebut percaya bahwa hasil fermentasi susu dapat menjaga kesehatan tubuh dan mencegah dan mengobati penyakit.
Yoghurt sebenarnya merupakan minuman tradisional di daerah Balkan dan Timur Tengah, tetapi saat ini sudah berkembang ke seluruh dunia. Di Indonesia pun, belakangan ini yoghurt menjadi semakin populer. Yoghurt disukai karena kesegarannya, aromanya yang khas, dan teksturnya. Citarasa khas pada yoghurt disebabkan oleh terbentuknya asam laktat, asam asetat, karbonil, asetaldehida, aseton, asetoin, diasetil, dan lain-lain. 
Yoghurt merupakan salah satu produk hasil fermentasi susu yang paling tua dan cukup populer di seluruh dunia. Bentuknya mirip bubur atau es krim tetapi dengan rasa agak asam. Kata "yoghurt" berasal dari bahasa Turki, yaitu "jugurt" yang berarti susu asam. Itulah sebabnya sampai saat ini yoghurt sering juga disebut sebagai "susu asam". Sejak zaman dahulu, yoghurt telah dikenal luas di seluruh dunia, terbukti dari adanya berbagai nama yang digunakan untuk menyebut produk áini. Beberapa diantara nama-nama tersebut adalah sostej (Hongaria), kiselaleka (Balkan), zabady (Mesir dan Sudan), mast (Iran), roba (Irak), mazun (Armenia), tiaourti (Yunani), cieddu (Italia), mezzoradu (Sisilia), tarho (Hongaria), fiili (Finlandia), oxygala (Rumania), labneh (Libanon). Di negara-negara tersebut, yoghurt dibuat dari susu sapi, susu kambing, susu kerbau, dan susu kuda.
Yoghurt sejak dulu digemari di Eropa dan Amerika. Masyarakat Belanda merupakan konsumen yoghurt tertinggi di dunia, kemudian disusul oleh swiss, Perancis, Jepang dan negara-negara lainnya. Walaupun tidak sepopuler di negara-negara Barat, di Indonesiapun saat ini yoghurt sudah mulai dikenal áluas masyarakat. Produk ini dengan mudah dapat dijumpai di berbagai pasar swalayan, dengan berbagai kemasan, warna, dan citarasanya yang khas.
Sejarah ditemukannya fermentasi susu dimulai dengan cara yang tidak disengaja.  Para pengembara di padang pasir di Timur Tengah yang membawa persediaan susu di wadah yang terbuat dari usus domba menjadi terkejut ketika mengetahui susu yang akan diminumnya telah menjadi setengah padat.  Ternyata susu tersebut telah mengalami fermentasi akibat adanya bakteri dari usus domba.  Kemungkinan karena kehausan, maka minuman susu yang telah mengalami fermentasi tersebut dengan terpaksa diminum juga.  Ternyata rasa susu yang telah mengalami fermentasi tersebut cocok dengan lidah pengembara.  Akhirnya susu yang difermentasi menjadi minuman yang lebih digemari dibandingkan dengan susu segara.  Rasa susu yang difermentasi tersebut  lembut, asam menyegarkan, dan lebih awet.  Penduduk di daerah tersebut kemudian mempelajari proses pembuatan susu yang difermentasi.  Mereka kemudian mengetahui cara membuat susu fermentasi yang kemudian dinamakan yogurt dengan menambahkan sedikit yogurt sebelumnya pada susu.   Kebiasan ini kemudian menjadi tradisi dan bagian dari kebudayaan minum yogurt secara teratur.
Kisah yogurt tercantum di kitab Injil sewaktu Nabi Ibrahim menghidangkan yogurt kepada tiga orang tamunya yang sebenarnya merupakan malaikat di bawah pohon tarbantin. Sebagian kisah menyatakan minuman yogurt ini merupakan salah satu faktor penyebab Abrahim mempunyai umur yang sangat panjang.
Yogurt belum menjadi minuman yang fenomenal selama berabad-abad di dunia, sampai kemudian berkat ahli biologi Ilya Mechnikov, seorang ilmuwan Rusia tetapi bertempat tinggal di Perancis yang meneliti tentang penuaan dini.  Beliau tertarik dengan kondisi rakyat Bulgaria yang dapat berumur panjang. Akhirnya beliau menduga bahwa kebiasaan minum yogurt setiap hari baik pasi, siang maupun sore pada rakyat Bulgaria yang mengakibatkan mereka berumur panjang.  Prof. Mechnikov menduga, masuknya yogurt dalam usus besar mampu membersihkan bakteri pembusuk. Melalui penelitian lebih lanjut, beliau berhasil mengisolasi dua jenis bakteri yang terdapat dalam yogurt. Bakteri inilah yang mengubah susu menjadi yogurt dan saat masuk ke usus memerangi bakteri pembusuk. Kesimpulannya, seperti tertulis dalam buku Prof. Mechnikov yang berjudul The Prolongation of Life, kesehatan dan usia panjang orang Bulgaria berkaitan dengan susu fermentasi. Salah satu dari kedua bakteri yang ditemukan tersebut kemudian dinamakan Lactobacillus bulgaricus, untuk menghormati atau setidaknya mengingatkan orang pada Bulgaria.
Buku dan hasil penelitian Prof. Mechnikov tersebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Yogurt akhirnya dikenal oleh dunia barat, dan membangkitkan rasa ingin tahu dan minat banyak orang di bunia barat. Dari sinilah yogurt mulai semakin dikenal dan digemari di seluruh dunia. Meski teori Prof. Mechnikov tentang penuaan dini ternyata bukan karena yogurt, tetapi yogurt terlanjur terkenal di seluruh dunia dan dari hasil penelitian selanjutnya, memang diketahui bahwa yogurt ternyata memiliki manfaat kesehatan.

Salah satu produk fermentasi susu yang agak dikenal adalah kefir. Di Indonesia kefir relatif lebih banyak dibuat sendiri di rumah-rumah. Ilmu dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kefir oleh sebagian besar masyarakat kita diperoleh dari Arab dan Timur Tengah.  Kefir, seperti halnya yogurt, merupakan salah satu minuman susu fermentasi yang tertua sebab sudah dikenal dan diminum sejak beribu-ribu tahun.  Kemungkinan besar kefir berasal dari puncak-puncak bersalju di perbatasan Asia dan Eropa, yakni dari Pegunungan Kaukasus di sebelah tenggara Rusia. Minuman tersebut, disana disebut airan.  Kefir mula-mula dibuat dari susu unta. Rasa kefir asam seperti minuman fermentasi lain karena kandungan asam laktat yang dihasilkan bakteri di dalamnya. Kefir mirip dengan yogurt, tetapi kefir lebih encer dan gumpalan susunya lebih lembut. Selain itu kefir mengandung gelembung gas karbondioksida dan juga sekitar 1% alkohol.
Keunikan kefir dibandingkan susu fermentasi lain adalah cara pembuatannya yang menggunakan biji-biji kefir. Mungkin karena biji kefir inilah kefir dinilai istimewa. Biji yang dahulu dirahasiakan dan dijaga ketat oleh penduduk Kaukasus. Biji yang dianggap obat ajaib pemberian Tuhan. Menurut tradisi lisan, Nabi Muhammad disangkutkan dalam upaya pemberian biji kefir kepada para pengikutnya .      Minuman kefir ditemukan orang Barat secara lebih dramatis.  Biji kefir tersebut berhasil sampai di dunia Barat berkat perantaraan seorang gadis Rusia yang bernama Irina Sakharova.  Kisah bermula ketika di awal abad kedua puluh, Lembaga Fisikawan Rusia berniat untuk meneliti biji kefir yang masih sangat rahasia tersebut. Tetapi saat itu sangat sulit sekali mencari biji kefir di Rusia. Dalam keputusasaan, lembaga negara tersebut meminta bantuan kepada dua orang Blandov bersaudara, pemilik sebuah pabrik keju di kota Kislovodsk, utara Kaukasus. Kedua Blandov setuju untuk mengusahakannya, biarpun masih diliputi dengan keragu-raguan.
Setelah difikirkan secara matang , didapatlah ide untuk memperoleh biji kefir.  Mereka mengajak kerjasama seorang pekerja mereka yang cukup cantik yang bernama Irina Sakharova.  Dengan berbekal siasat, Irina berangkat seorang diri ke Kaukasus. Tak lama kemudian ia berkenalan dengan seorang pemuka di sana, Bek-Mirza Barchorov. Berkat kecantikannya Irina berhasil menjatuhkan hati lelaki tersebut. Sayangnya, Irina terburu-buru mengeluarkan jurus pemikatnya, saat Irina menginginkan biji kefir untuk dibawa pulang, maka Bek Mirza curiga dan menolak memberikannya.  Kegagalan sudah membayang didepan mata, Irina kembali ke Rusia.  Ditengah perjalanan, ternyata Bek Mirza mencoba munculik Irina karena masih menginginkan sebagai istrinya. Sebelum tercapai keinginannya, Blandov bersaudara menolong Irina.  Kasus penculikan ini pun dibawa ke pengadilan Rusia dengan Tuan Barchorov sebagai terdakwanya. Irina bersedia melepaskan tuntutan dengan ganti rugi biji kefir. Maka berhasillah ia dan kedua majikannya memperoleh biji tersebut.

2.2. Bakteri untuk Fermentasi Susu

Yogurt dibuat dengan bantuan dua jenis bakteri menguntungkan, satu dari keluarga lactobacillus yang berbentuk batang (Lactobacillus bulgaricus) dan lainnya dari keluarga streptococcus yang berbentuk bulat (Streptococcus thermophilus). Kedua bakteri yogurt ini merupakan bakteri penghasil asam laktat yang penting peranannya dalam percaturan mikroflora usus. Saat bertumbuh di usus, Lb. bulgaricus dan S. thermophilus mampu menciptakan keadaan asam yang menghambat bakteri lain.  Bakteri penyebab penyakit yang umumnya tak tahan asam tak mampu bertahan di lingkungan bakteri yogurt. Sementara bakteri lain yang memang seharusnya melimpah dirangsang untuk bertumbuh. Sehingga mikroflora dalam usus didorong mendekati keadaan seimbang yang normal. Banyak penelitian menunjukkan bahwa bakteri dalam yogurt dan susu fermentasi lain memberi ekstra manfaat bagi tubuh.
Bakteri yogurt membutuhkan kondisi pertumbuhan yang cocok terutama suhu yang tepat. Umumnya bakteri tumbuh baik pada keadaan hangat. Bakteri yogurt S. thermophilus dan L. bulgaricus paling cepat tumbuh di sekitar suhu 40–44°C (bergantung pada galurnya). Jika suhu terlalu rendah bakteri "kedinginan" dan berkembang biak lambat atau tidak sama sekali. Sementara jika suhu terlampau panas bakteri tidak hanya kepanasan tetapi juga bisa rusak dan mati. Bahaya lain, yaitu merajalelanya mikroba berbeda yang kondisi optimumnya di suhu lebih tinggi atau rendah. Karena lebih cepat berkembang biak di suhu tersebut, jumlah mikroba penyusup tadi dapat menyusul bahkan menyisihkan bakteri yogurt semula.
Sebagian konsumen menyukai yoghurt dengan kandungan bakteri yang masih hidup, dan sebagian lagi menyukai yoghurt yang sudah dipasteurisasi (bakterinya telah dimatikan). Masyarakat Eropa, Timur Tengah, dan Jepang lebih menyukai yoghurt dengan kandungan mikroba hidup. Mereka percaya, mikroba pada yoghurt dapat membantu proses pencernaan di dalam tubuh.
Bakteri lain yang digunakan untuk fermentasi susu adalah yang dalam bentuk  biji kefir atau sebetulnya bibit kefir yang sudah dikeringkan. Setiap biji berwarna kuning kecoklatan dan memiliki penampilan seperti butiran nasi yang dikeringkan. Namun setelah dimasukkan ke dalam air atau susu, ukurannya membengkak. Biji yang telah lembab ini akan berbentuk seperti berondong jagung kecil, dengan ukuran antara 1 mm–2 cm. Permukaan biji kefir bergelembung-gelembung mirip kembang kol. Warnanya putih setengah bening atau kekuningan seperti warna tulang. Biji kefir ini lunak seperti karet dan lengket agak berlendir. Bau biji kefir sedikit masam tapi tidak amis.
Biji kefir adalah kumpulan berbagai jenis mikroba yang menempel di permukaan kasein (protein susu). Jenis mikroba yang ada pada biji kefir cukup banyak tapi semua hidup bersama-sama dan saling mempengaruhi. Sampai saat ini biji kefir belum sepenuhnya dimengerti oleh para ahli mikrobiologi karena kerumitannya. Pada biji kefir umumnya dijumpai bakteri penghasil asam laktat yaitu Lactobacillus kefiranofaciens, Lactobacillus paracasei, Lactobacillus kefir, Lactococcus lactis; bakteri penghasil asam cuka Acetobacter sp.; serta ragi Torula, Saccharomyces cerevisiae dan Candida kefir dan dua bakteri yogurt L. bulgaricus dan S. thermophilus dalam jumlah relatif sedikit. Ukuran dan jumlah biji krefir dapat bertambah dari waktu ke waktu, bahkan berlipat ganda karena mikroba yang berkembang-biak dan protein susu kasein yang menempel pada permukaan biji kefir.
Biji kefir basah dapat dikeringkan menjadi berwarna kecoklatan seperti gandum. Biasanya hal ini dilakukan jika biji kefir tidak digunakan dan hendak disimpan, karena dengan dikeringkan biji kefir akan dapat bertahan hingga 1 tahun. Hanya saja, saat mengeringkan biji kefir biasanya banyak mikroba kefir yang mati, dan untuk menggunakannya lagi dibutuhkan waktu agak lama, perlu dimasukkan ke dalam susu selama beberapa kali pembuatan sampai biji kefir kembali aktif seperti semula. Selama proses pengaktifan ini, hasil susunya tidak begitu enak untuk diminum.











BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1.  Waktu dan Tempat
Praktikum fermentasi susu kedelai pada ini dilaksanakan pada hari Senin 25 April 2016 pukul 01.30 – 03.30  di Loananan Samarinda.


3.2.  Alat dan Bahan
Alat
Bahan
·         Timbangan
·         Kacang Kedelai
·         Baskom
·         Air
·         Sendok
·         Yakult
·         Kompor
·         Tisu
·         Panci, botol
·         Gula
·         Blender

·         Kain Saring



3.3.  Prosedur kerja
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu timbang kacang kedelai sampai dengan 1 kg
2.      Rendamlah selama 8 jam, setelah perendaman pisahkan kulita dan biji kacang kedelai tersebut
3.      Kemudian cucilah kacang kedelai tersebut sampai bersih kemudain tiriskan.
4.      Setelah tiris lakukan pemblenderan untuk menghaluskan kacang kedelai
5.      Lalu peraslah hasil yang telah diblender dengan menggunakan kain saring
6.      Perasan tersebut tambahkan air hingga 10 liter, Kemudian rebus hingga mendidih
7.      Setelah mendidih dinginkan dan setelah dingin tambahkan starter 1 – 2 %
8.      Inokulasi lah selama 8 – 12 jam, Setelah 12 jam lakukan pengamatan




BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Fermentasi Susu Kedelai
No
Sampel
Warna
Rasa
Tekstur

     Awal
Akhir
Awal
Akhir
Awal
Akhir

1
Susu kacang kedelai
Putih kekuning- kuningan
putih
Rasa kedelai
Manis, asam
padat
  cair





4.2 Pembahasan

Proses penggilingan yang dilakukan dalam pembuatan susu kedelai perlu adanya penambahan air yang bertujuan agar memudahkan penghancuran biji kacang kedelaiserta sebagai bahan penting untuk diperolehnya kedelai berbentuk ari, selain itu air juga memiliki fungsi sebagai pelarut bahan-bahan yang akan ditambahakan, yaitu gula, garam dan Starternya. Gula berfungsi sebaga pemberi rasa manis yang akan dihasilkan susu kedelai dan garam dapat memberikan rasa asin pada susu serta starter sebagai makanan yang akan digunakan bakteri sebagai media tumbuhnya.
Susu kedelai  meerupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mnegandung lemak, karbohidrat, kalsium, phospor, zat besi, provitamin A, vitamin B kompleks keuali B12 dan air. Susu kedelai sering dijumpai karena memang banyak penjualnya baik melalui kios atau keliling. Pembuatannya sangat sederhana dan mudah. Meski biasanya jika dibuat sendiri dirumah susunya akan berbau langu, tapi apabila diberi campuran susu kental manis rasanya akan berubah menjadi sangat nikmat (Anam Khoirul, 2012).

Praktikum yang dilakukan pada kali ini dapat dikatakan berhasil. Hasil yang didapatkan sudah bagus karena rasa yang dihasilkan sama dengan hasil yang telah dicoba sebelumnya yang telah dibeli dari salah satu pabrik pembuat susu kedelai. Susu kedelai ini difermentasi selama 24 jam atau selama semalam untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan disimpan pada suhu ruang dengan tempat yang jauh dari bahan yang akan memnyebabkan kontaminasi pada susu kedelai yang sedang difermetasi atau dekat dengan bahan yang memiliki aroma yang menyengat karena itu dapat mempengaruhi aaroma dari susu kedelai yang sedang difermentasi. Aroma yang dihasilkan dalam praktikum kali ini yaitu berbau kedelai dan khas (wangi) dan untuk rasa yang didaptkan yaitu berasa manis. Susu kedelai ini jika difermentasikan dalam suhu ruang hanya akan bertahan selama satu hari jika tidak dimasukkan kedalam lemari pwndingina, akan tetapi jika dimasukkan kedalam lemari pendingin akan dapat bertahan selama 3-4 hari.









BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

·         Susu kedelai adalah salah satu hasil pengoslahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama kandungan proteinnya
·         Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa senyawa terlarut. Protein susu bertindak sebagai emulsifier (zat pengemulsi), hal ini agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah



5.2 Saran

            Pada saat proses pencampuran bahan dan penambahan bakteri itu waktunya harus pas sehingga tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan . Dalam melakukan praktikum kita harus lebih berhati-hati dan harus mengikuti prosedur praktikum yang ad agar hasil yang kita dapatkan sesuai dengan ketentuan awal yang telah ditentukan sebelummnya

           




DAFTAR PUSTAKA



Byron H. Webb, Ph.D. (editor), Byproducts from Milk, edisi kedua, The AVI Publishing Company, Inc., 1970.

Cathy J. Saloff-Coste, "Kefir", Danone Newsletter no. 11, Apr 1996.

Douglas M. Considine (editor kepala), Foods and Food Production Encyclopaedia, Van Nostrand Reinhold Company Inc., 1982.

Frank V. Kosikowski, Cheese and Fermented Milk Foods, edisi kedua, 1997.

Ingrid S. Waspodo, Ir., M.Sc., Dr., Prof., "Probiotik, Bakteri Pencegah Kanker", majalah Intisari, Agu 1997

Kay-Shaw Nelson, The Yogurt Cookbook, Barry & Jenkins Ltd., 1976.

Klaus Kaufman, Kefir Rediscovered!, Alive Books, 1997.

Leon Chaitow dan Natasha Trenev, Probiotics

Linda K. Fuller, Yogurt, Yogourt, Youghourt: An International Cookbook, Food Products Pr., 1994.

R. C. Chandan, Yogurt: Nutritional and Health Properties, National Yogurt Association, 1989.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar